“Hari dimana kita akan
saling mengerti, sepertinya tidak akan pernah datang”
Hey, nampaknya kau
terlalu nyaman berada diantara kumpulan itu hingga kau lupa bagaimana caranya
untuk melangkah maju..
Aku mungkin tidak akan
pernah puas dengan apa yang ada sekarang, aku memutuskan untuk meninggalkan kalian,
untuk mendapatkan yang lebih..
Dulu, kau dan aku
mengutuk dunia yang membosankan ini, hari demi hari terus berjalan dengan
semestinya, tanpa masalah dan kesengsaraan, tapi tanpa kebahagiaan juga. Kita
selalu menginginkan hari esok adalah akhir. Hanya dengan berbagi earphone -R di
telinga kirimu dan L di telinga kananku- menjadi sebuah alasan yang cukup
bagiku untuk terus menjalani semua hal yang membosankan ini.
“ini akan menakjubkan”
dengan penuh antusias kau mengajakku untuk beralih dari hidup yang membosankan
ini untuk bergabung dengan kumpulan yang kau anggap keluarga. Kau merubah
earphone menjadi pengeras suara dan mengajak semuanya untuk mendengarkan lagu
dan bernyanyi bersama, tidak akan ada lagi berbagi earphone. Mereka telah
menghalangi penglihatanmu hingga kau tidak lagi melihat ke arahku.
Aku akan meninggalkan kau
dan mereka, untuk menjadi yang lebih dari mereka kemudian akan ku hancurkan
pengeras suara itu walau kau akan membenciku. Tapi itu sudah cukup bagiku asal
kau melihat ku bukan mereka, jadi ku mohon tetaplah membenciku.
____________________________________________________________
Pengkhianat..!
Kau ingin menjadi yang lebih
dari kami, untuk kemudian menghancurkan kami?! Bukankah kita keluarga?! Kenapa kau
berkhianat?! Arrrrrgh..
Dulu kita tidak pernah
dianggap ada, menjadi anti-sosial membuat kita dikucilkan dari lingkungan. Hingga
orang itu mengangkat kita dan mengajak bergabung. Aku seolah dapat melihat hariku
selanjutnya akan berubah. “Ini akan menakjubkan” kita tidak akan lagi dikucilkan,
kita akan dianggap ada dan yang terpenting adalah hari kita tidak akan lagi
hambar..
Mereka seperti rumah,
aku dapat kembali kapan saja dan mereka mau menerimaku, tapi mengapa kau tidak
mengaggapnya demikian?
Sebenarnya saat kau
memutuskan untuk meninggalkanku, aku takut..
Tidak bisakah kau
seperti dulu..
Tidak bisakah kau
kembali kepada kami..
Aku telah tebiasa dengan dirimu
yang selalu ada disampingku..
Ah~ pikiran itu lagi..
Aku tidak mau melihat
ke belakang lagi. Karena mereka, aku menjadi lebih kuat sekarang. Aku
akan terus menjaga keluargaku ini dan jika kau berniat menghancurkannya, akan
ku layani kau kapan saja.